Kedua-dua istilah ini, Jama'ah dan Jemaah..adalah istilah yang sangat hampir dari segi bahasa..Bezanya 'Jemaah' itu istilah bahasa Melayu manakala istilah bahasa arabnya 'al-jama'ah'. Jika al-jama'ah itu dalam bentuk plural, maka istilahnya "Al-Jama'at".
Istilah jemaah ini kemudian berkembang, lantas mewujudkan istilah harakiah Islamiah (pergerakan jemaah) yang menjalankan dakwah dengan merekrut ikhwah-ikhwah baru. Hal ini bukanlah suatu yang salah. Namun, permasalahannya, ada yang menggunakan istilah wajibnya beramal jam'ei dalam dakwah dengan menggunakan term 'al-jama'ah'. Dakwah itu sememangnya bersifat jam'ei, namun Jam'ei itu sifatnya adalah global.
Siapakah Al-Jamaah?
Menurut Abdullah Ibnu Mas'ud r.a :
"Jama'ah adalah yang selaras dengan kebenaran, sekalipun engkau berseorang diri" (1)
Dalam perbahasan yang lain, yang dikatakan dengan maksud al-jama'ah itu adalah kelompok Salaf, yakni yang terdiri daripada Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut tabi'een serta mereka yang ikut dan berpijak di atas fahaman mereka terhadap al-Quran dan as-Sunnah (2) . Maka, dapat difahami bahawa yang selamat dan benar itu adalah kembali kepada Quran dan Sunnah merujuk fahaman Ahlus Sunnah..
Ada jua yang mengatakan dirinya berpegang teguh dengan Quran dan Sunnah namun hakikatnya masih lagi tergelincir dalam perkara-perkara syirik, khurafat, dan bidaah. Jadi, bagaimana pula solusinya?
Solusinya adalah me"ngelompok"kan diri dalam golongan Ahlus Sunnah
Kelompok Ahlus Sunnah ( yang mendalami hadith ) adalah kelompok yang sangat dimuliakan dan ditinggikan dalam Islam. Contohnya dalam hadith berikut :
"Tidak henti-hentinya satu-satu kelompok dari umatku yang akan menegakkan kebenaran sehingga As-Sa'ah ( Kiamat )" (3)
'Kelompok' ini telah dibahaskan oleh ramai ulama'. Berikut merupakan komentar ulama terhadap "Thoifah" :
1. Ibnul Mubarak menyebutkan hadith tersebut dan berkata "Menurutku, mereka ialah para ulama hadith"
2. Al-Madani pula berkata"Mereka adalah para pemilik hadith"
3. Imam Ahmad pernah ditanya mengenai makna hadith itu, maka beliau berkata "Jika kelompok yang tertolong ini bukan ahli hadith, maka aku tidak tahu siapa mereka"
Kesimpulan yang dapat diambil dari sini adalah al-jama'ah itu yang sebenarnya adalah mereka yang berdiri di atas pemahaman Salafus Soleh dalam memahami Al-Quran dan As-Sunnah. Maka, cara yang terbaik untuk memahami pemahaman Salafus Soleh adalah dengan mendalami hadith kerana kelompok ini Insya Allah. Dengan mutu ilmu yang mantap, dakwah Islamiyah 'ala minhajus Salafiah akan berkembang dengan gencar seperti firman-Nya :
" Katakanlah (Muhammad), "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kepada (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik " (4)
(1) Syarah Al-Aqidah Al-Wasatiyyah, m/s 18, Said bin Ali bin Wahfi Al-Qahthaniy
(2) Syarah Al-Aqidah Al-Wasatiyyah, m/s 18, Said bin Ali bin Wahfi Al-Qahthaniy dan Ar-Raudhah An-Nadiyyah Syarh Al-Aqidah Al-Wasatiyyah, hal 14, Zaid bin Fayyadh dan Muhammad Khalil Al-Haras, hal 16
(3) Silsilah Al-ahadith As-Shahihah, hadith 270 m/s 46, Syaikh Al-'Allamah Muhadith Muhammad Nasiruddin Al-albani
(4) Surah Yusuf :108
Sabtu, 14 November 2009
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan