Islam adalah agama perpaduan. Slogan ini kerap kita dengar melalui forum-forum keagamaan yang menyentuh soal perpaduan dalam kalangan umat Islam. Hakikatnya, Islam sebenarnya telah mentarbiyah umatnya dalam soal perpaduan yang kadang kala, mungkin kita sendiri terlepas pandang. Antara bentuk tarbiyah itu adalah dalam soal meluruskan saf antara makmum ketika solat di belakang imam.
Sunnah yang kini diabaikan oleh para makmum apabila solat di belakang imam adalah dalam memastikan kaki dan bahu mereka bersentuhan dengan makmum di sebelahnya. Hal ini mungkin nampak kecil, namun ia telah dicontohkan oleh para sahabat ketika mereka bersolat di belakang Rasulullah SAW. Antaranya adalah hadith yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari (2/176 dengan syarah fathul Bari), Imam Ahmad (3/182), Imam Mukhlis (al-Fawaid juz 1/10/2), dari beberapa jalur yang berasal dari Humaid ath-Thawil, dari Anas bin Malik r.a. yang menuturkan :
Solat telah diiqamati, lalu Rasulullah SAW menghadap kepada kami lalu bersabda :
"Tegakkanlah barisan, dan tetaplah, sesungguhnya aku dapat melihat kalian daripada balik punggungku"
Sementara itu, Imam Bukhari dalam riwayat lain menyatakan ucapan dengan tambahan redaksi berikut :
"Seseorang di antara kami menempelkan bahunya dengan bahu kawannya(makmum di sebelah) dan menempelkan kakinya dengan kaki kawannya(makmum di sebelah)"
Sementara itu, dalam sebuah hadis yang lain, iaitu hadith yang ditakhrij oleh Abu dawud (hadith no 662) , imam Ahmad (396), Imam Ahmad (4/276) dan Ad-Daulabi dalam al-Jadali, Husain bin Harith menceritakan :
"saya mendengar Nu'man bin Thabit berkata :
Rasulullah SAW menghadap ke arah jemaah dan bersabda :
"Rapatkanlah barisanmu (tiga kali), Demi Allah, kalian akan menegakkan barisan, atau Allah akan membuat hati kalian saling berselisisih" Lalu Nu'man berkata :
"Lalu saya melihat masing-masing jemaah menempelkan bahunya ke bahu kawannya, dan kakinya ke kaki kawannya" (hadith di atas disohihkan olehal-Albani dalam Silsilah hadith Sohihah (1/69), hadith ke-32)
Dalam hadis kedua yang diriwayatkan Nu'man bin Thabit, Rasulullah SAW bersumpah dengan nama Allah, bahawa sekiranya para sahabat tidak merapatkan saf mereka, maka Allah SWT akan membuat hati mereka saling berselisih. Maka, para sahabat merapatkan saf mereka dengan merapatkan bahu mereka ke bahu makmum bersebelahan, dan begitu juga dengan kaki mereka.
Mungkin sahaja, hal ini dipandang remeh dan menganggap ia sekadar persoalan furu' yang tidak ada kena-mengena dengan soal perpaduan umat Islam, namun adakah kita akan mengambil ringan akan persaksian Rasulullah SAW sendiri yang telah menyaksikan "....atau Allah akan membuat hati kalian saling berselisisih"
Hakikatnya, masih banyak lagi hal-hal yang menghalangi perpaduan umat Islam, contohnya yang bersangkutan dengan akidah, pecahan firqah-firqah yang wujud dalam masyarakat Islam. Apabila kaum Muslimin meninggalkan sunnah, biarpun dipandang kecil, maka mereka tidak akan beroleh kejayaan, biarpun berbagai usaha dilakukan untuk menyeru ke arah perpaduan umat Islam.
Mungkinkah kegagalan para makmum masjid pada hari ini menjadi punca gagalnya umat Islam pada hari ini bersatu? Hanya Allah Yang Maha Mengetahui
Sabtu, 8 Januari 2011
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan